PROBLEMA ANAK ASUH & SOLUSINYA (I)

Dalam kepengasuhan anak-anak asuh yang berada di dalam Panti Asuhan khususnya di PSAA. MUSLIMIN, ditemukan banyak sekali permasalahan. Karena jumlah anak asuh yang berada di dalam panti saat ini 52 anak yang memiliki latar belakang kehidupan yang heterogen, maka permasalahan dan cara mengatasi (memberikan solusinya / terapi) untuk setiap anak berbeda-beda.

Latar belakang keluarga anak asuh antara lain :

1. Daerah Asal
Anak asuh PSAA. Muslimin berasal dari beberapa daerah di Indonesia, antara lain: Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan lain-lain. Dari sekian banyak anak asuh yang pernah tinggal di PSAA. Muslimin, ada anak yang dibesarkan di tanah Papua. Namun setelah bapaknya meninggal dunia, anak tersebut dan keluarganya kembali ke Jawa Tengah.

2. Status sosial
Status sosial keluarga anak asuh juga beragam. Dan dapat dikelompokkan menjadi:

  • Anak Yatim Piatu (YP) : Kedua orang tuanya telah meninggal dunia
  • Anak Yatim (AY) : Bapaknya telah meninggal dunia, ibunya masih hidup
  • Anak Piatu (AP) : Bapaknya masih hidup, ibunya telah meninggal dunia
  • Anak dari Keluarga Retak (KR) : Kedua orang tua bercerai dan memiliki permasalahan sosial, tetapi masih hidup
  • Anak dari Keluarga Miskin (OM) : Kedua orang tua masih hidup tetapi dalam keaadaan miskin

3. Kondisi Ekonomi
Kondisi Ekonomi keluarga anak asuh hampir semuanya dalam keadaan miskin atau tidak mampu membiayai sekolah anak-anaknya sebagaimana mestinya.
Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Kurang Disiplin
  2. Kemalasan
  3. Takut Mengungkapkan Permasalahan
  4. Prestasi akademik kurang memuaskan
  5. Etika
  6. Kebiasaan
  7. Kepribadian
  8. Kenakalan
  9. Kesehatan

Untuk mengatasinya, kepengasuhan PSAA. Muslimin berusaha melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait baik internal maupun eksternal, termasuk dengan pihak sekolah yang dilakukan oleh Kepengasuhan bagian pendidikan.

Tenaga eksternal tersebut antara lain Satuan Bakti Pekerja Sosial Kementrian Sosial RI, sukarelawan dan mahasiswa-mahasiswa yang melaksanakan tugas kuliah / tugas akhir atau magang. Mahasiswa-mahasiswa tersebut antara lain berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Persada Indonesia YAI, Universitas Trisakti dan lain-lain. Satuan Bakti Pekerja Sosial Kementrian Sosial RI direncanakan akan bertugas di PSAA. Muslimin selama 26 bulan, dan sekarang telah memasuki bulan ke-10.

Adapun penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu studi kasus (pengungkap kasus), observator, mediator, catalisator, advocator, fasilitator, teacher dan motivator. Kepengasuhan PSAA. Muslimin melakukan hal ini dimaksudkan untuk pembinaan terhadap anak asuh. Diharapkan anak asuh tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik dan memiliki prestasi akademik maupun non akademik yang baik sebagai bekal menjalani kehidupan bermasyarakat yang mandiri. Pola pembinaan anak asuh di PSAA. Muslimin sesuai dengan ajaran Agama Islam dan berdasarkan pada Pancasila. Hal ini sesuai dengan Visi dan Misi Yayasan Lembaga Rumah Piatu Muslimin.